Minggu, 24 April 2011

Kiat Sukses Masuk STAN

Kiat Sukses Masuk STAN

Menurut penulis, sebenarnya tidak ada kiat tertentu agar sukses dapat diterima menjadi mahasiswa/mahasiswa STAN. Namun tidak ada salahnya, calon peserta USM STAN mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar peluangnya lebih besar dan dapat bersaing dengan puluhan bahkan ratusan ribu peserta lain.

Ada beberapa faktor-faktor pendukung agar sukses bisa diterima di STAN, yang terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu :

* Kecerdasan Akademik
* Kecerdasan Emosi dan Mental
* Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan Akademik
Sebagai prasarat mutlak untuk bisa mengikuti seleksi awal USM STAN adalah kemampuan akademik, yaitu berupa nila rata-rata ujian tertulis minimal 7,0. Entah itu ada nilai 5, 9 dan seterusnya, yang penting memenuhi minimal rata-rata yang dipersyaratkan.

Setelah Anda memenuhi persyaratan ini, baru bisa mendaftar sebagai peserta ujian, namun ini baru permulaan dan baru memenuhi syarat menjadi peserta, nah untuk memperbesar peluang diterima di STAN ada beberapa lagi kemampuan yang dibutuhkan diantaranya kecerdasan emosi dan mental serta kecerdasan spiritual.


Persiapan secara akademik yang perlu dipersiapkan sejak dini, antara lain :

Potensi Akademik & Kemampuan Umum, yang dapat ditingkatkan dan dilatih sejak dini dengan mempelajari buku persiapan masuk stan yang banyak diterbitkan alumni stan, sebaiknya pilihlah buku persiapan/kumpulan soal yang tingkat kesalahannya kecil dan yang berkualitas. Kemampuan umum dapat ditingkatkan dengan mengikuti perkembangan isue terkini dari televisi, koran, radio, dll.

Bahasa Inggris, yang dapat ditingkatkan dengan mengikuti kursus-kursus yang banyak diselenggarakan lembaga nonformal.

Bahasa Indonesia, Materi bahasa Indonesia biasanya porsinya paling sedikit, namun juga perlu dipersiapkan dengan baik agar dapat mendongkrak total nilai, kelihatannya Bahasa Indonesia sangat mudah, namun jika tidak teliti, banyak peserta yang terjebak, oleh karena itu miliki pula buku pedoman ejaan yang disempurnakan.


Kecerdasan Emosional dan Mental

Meskipun secara akademik,nilai yang kita peroleh sangat bagus, namun jika saat ujian tidak siap secara emosional dan mental, mungkin panik, grogi, dan lain-sebagainya, hal ini akan sangat mempengaruhi hasil akhir yang kita peroleh, karena akan memecah konsentrasi dan akhirnya tidak bisa mengerjakan soal dengan baik.

Kecerdasan Spiritual

Menurut penulis, justru kecerdasan spiritual ini merupakan faktor paling menentukan. Sepandai apapun jika Tuhan tidak menghendaki maka mustahil bisa sukses dalam ujian masuk STAN, namun walaupun secara akademis biasa-biasa saja, tidak menutup kemungkinan bisa diterima di STAN. Oleh karena itu selain persiapan fisik, mental emosional, jangan lupakan persiapan spiritual.

Apa itu persiapan spiritual?

Jika semua persiapan sudah dilakukan, maka jangan lupa untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Menentukan (Yang Maha Meluluskan), agar selalu diberikan kesehatan, diberikan kemudahan untuk menyerap materi pelajaran, diberikan kemudahan untuk mengingat materi dan diberikan petunjuk untuk mempelajari materi yang akan diujikan, mendapat bimbingan saat ujian serta dapat sukses melaksanakan ujian. Persiapan spiritual selain dilakukan dengan banyak berdoa, juga banyak minta doa orang tua, saudara, teman serta dengan memperbanyak sedekah, yang intinya selalu berusaha berdekat-dekat dengan penentu keputusan (Tuhan YME).

Pertanyaannya adalah : "Sudahkah Anda secara khusus meminta kepada Tuhan, untuk kesuksesan bisa diterima dan sukses kuliah di STAN?", jika belum mintalah secara serius, khusuk, dan melakukan upaya secara nyata.
Setelah itu semua kita lakukan, kita harus menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Meluluskan.

Selamat bergabung dengan keluarga besar Kementerian Keuangan, dan menjadi pengelola keuangan negara yang handal, cerdas dan jujur.

diperkenankan mencopy, menyebarkan dengan menuliskan sumbernya (www.stan-prodip.info)
READ MORE - Kiat Sukses Masuk STAN

10 Tips Sukses Menghadapi UAN 2011

10 Tips Sukses Menghadapi UAN  2011

1. Berdoalah pada Tuhan
Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta. Untuk itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, kita panjatkan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan kemudahan dalam menghadapi ujian nanti. Tuhan Mahatahu dan tentu akan mendengarkan dan mengabulkan doa hamba-hambanya.

2. Hadapilah ujian dengan tenang dan proporsional

Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.
3. Bersikaplah proaktif
Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UAN. Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Dalam menyikapi standar minimal 5,25 justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 atau 8,01 sehingga yang muncul adalah tantangan bukan beban.
4. Buatlah rencana
Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan UAN dari pusat dengan bahan ujian dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.
5. Perbanyaklah baca dan latihan soal
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).
6. Belajar kelompok
Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat tinggal kita.
7. Efektifkan belajar di sekolah
Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus walaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.
8. Mohon doa restu dari orang tua
Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UAN 2004 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang sedang berjuang menghadapi UAN.
9. Rajin Bertanya
Rajin-rajinlah bertanya, karena dengan bertanya kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Jika ada kata/kalimat yang tidak kita ketahui di dalam buku yang kita pelajari, maka sangat dianjurkan untuk bertanya pada ahlinya, baik itu guru, orang tua, maupun kakak kita. Ketika di sekolah, jika ada penjelasan guru yang tidak kita mengerti maka bertanyalah. Jangan takut bertanya ! Karena kemungkinan masih banyak teman sekelasmu yang juga tidak mengerti penjelasan guru tersebut, hanya saja mereka malu bertanya.
Kalau tidak pernah bertanya, kita tidak akan tahu sampai kapanpun.
Ingat, “Malu bertanya, sesat di jalan”.
10. Motivasi Diri Anda
Motivasilah diri Anda sedini mungkin untuk belajar, karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan keinginan untuk selalu dan terus belajar. Salah satu cara memotivasi diri Anda adalah dengan membuat beberapa afirmasi, seperti “Kalau dia bisa, kenapa aku nggak bisa?”.
READ MORE - 10 Tips Sukses Menghadapi UAN 2011

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons